Sabtu, 21 Julai 2012

ADAB-ADAB PUASA RAMADHAN




1. Diriwayatkan dari Umar bin Khaththab ra. telah bersabda Rasulullah saw: Apabila malam sudah tiba dari arah sini dan siang telah pergi dari arah sini, sedang matahari sudah terbenam, maka orang yang shaum boleh berbuka. (H.R : Al-Bukhari dan Muslim)

2. Diriwayatkan dari Sahal bin Sa’ad: Sesungguhnya Nabi saw telah bersabda: Manusia (ummat Islam ) masih dalam keadaan baik selama mentakjilkan (menyegerakan) berbuka. (H.R : Al-Bukhari dan Muslim )

3. Diriwayatakan dari Anas ra., ia berkata: Rasulullah saw berbuka dengan makan beberapa ruthaab ( kurma basah ) sebelum solat, kalau tidak ada maka dengan kurma kering, kalau tidak ada maka dengan meneguk air beberapa teguk. (H.R : Abu Daud dan Al-Hakim)

4. Diriwayatkan dari Salman bin Amir, bahwa sesungguhnya Nabi saw. telah bersabda: Apabila salah seorang di antara kamu shaum hendaklah berbuka dengan kurma, bila tidak ada kurma hendaklah dengan air, sesungguhnya air itu bersih. (H.R : Ahmad dan At-Tirmidzi)

5. Diriwayatkan dari Ibnu Umar : Adalah Nabi saw. selesai berbuka Beliau berdo'a (ertinya) telah pergi rasa haus dan menjadi basah semua urat-urat dan pahala tetap ada Insya Allah. (H.R : Ad-Daaruquthni dan Abu Daud hadith hasan)

6. Diriwayatkan dari Anas, ia berkata : Telah bersabda Rasulullah saw: Apabila makan malam telah disediakan, maka mulailah makan sebelum solat Maghrib, janganlah mendahulukan solat daripada makan malam itu (yang sudah terhidang). (H.R : Al-Bukhari dan Muslim)

7. Diriwayatkan dari Anas bin Malik ra: Sesungguhnya Rasulullah saw. telah bersabda : Makan sahurlah kalian kerana sesungguhnya makan sahur itu berkah. (H.R : Al-Bukhari )

8. Diriwayatkan dari Al-Miqdam bin Ma'di Yaqrib, dari Nabi saw. bersabda : Hendaklah kamu semua makan sahur, kerana sahur adalah makanan yang penuh berkah. (H.R : An-Nasa'i)

9. Diriwayatkan dari Zaid bin Tsabit berkata : Kami bersahur bersama Rasulullah saw. kemudian kami bangkit untuk menunaikan solat (Subuh). saya berkata : Berapa saat jarak antara keduanya (antara waktu sahur dan waktu Subuh)? Ia berkata : Selama orang membaca lima puluh ayat. (H.R : Al-Bukhari dan Muslim)

10. Diriwayatkan dari Amru bin Maimun, ia berkata : Adalah para sahabat Muhammad saw. adalah orang yang paling menyegerakan berbuka dan melambatkan makan sahur. (H.R : Al-Baihaqi)

11. Telah bersabda Rasulullah saw: Apabila salah seorang di antara kamu mendengar azan dan piring masih di tangannya janganlah diletakkan hendaklah ia menyelesaikan hajatnya (makan/minum sahur) daripadanya. (H.R: Ahmad dan Abu Daud dan Al-Hakim)

12. Diriwayatkan dari Abu Usamah ra. ia berkata : Solat telah di'iqamahkan, sedang segelas minuman masih di tangan Umar ra. Beliau bertanya : Apakah ini boleh saya minum wahai Rasulullah? Beliau menjawab : ya, lalu ia meminumnya. ( H.R Ibnu Jarir )

13. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra. ia berkata : Adalah Rasulullah saw. orang yang paling dermawan dan beliau lebih dermawan lagi pada bulan Ramadhan ketika Jibril menemuinya, dan Jibril menemuinya pada setiap malam pada bulan Ramadhan untuk mentadaruskan beliau saw. al-Qur'an dan benar-benar Rasulullah saw. lebih dermawan tentang kebajikan( cepat berbuat kebaikan ) daripada angin yang dikirim. (HR Al-Bukhari )

14. Diriwayatkan dari Abu Hurairah, ia berkata : Adalah Rasulullah saw. menggalakkan qiyamullail ( solat malam ) di bulan Ramadhan tanpa memerintahkan secara wajib, maka beliau bersabda : Barang siapa yang solat malam di bulan Ramadhan kerana beriman dan mengharapkan pahala dari Allah, maka diampuni baginya dosanya yang telah lalu. ( H.R : Jama'ah )

15. Diriwayatkan dari Aisyah ra. Sesungguhnya Nabi saw. apabila memasuki sepuluh hari terakhir (bulan Ramadhan) beliau benar-benar menghidupkan malam (untuk beribadah) dan membangunkan istrinya (agar beribadah) dengan mengencangkan ikatan sarungnya (tidak mengumpuli istrinya). (H.R: Al-Bukhari dan Muslim)

16. Diriwayatkan dari Aisyah, ia berkata : Adalah Nabi saw. bersungguh-sungguh solat malam pada sepuluh hari terakhir (di bulan Ramadhan) tidak seperti kesungguhannya dalam bulan selainnya. (H.R : Muslim)

17. Diriwayatkan dari Abu salamah din Abdur Rahman, sesungguhnya ia telah bertanya kepada Aisyah ra: Bagaimana solat malamnya Rasulullah saw di bulan Ramadhan? maka ia menjawab : Rasulullah saw tidak pernah solat malam lebih dari sebelas raka'at baik di bulan Ramadhan maupun di bulan lainnya, caranya : Beliau solat empat raka'at jangan tanya baik dan panjangnya, kemudian solat lagi empat raka'at jangan ditanya baik dan panjangnya, kemudian solat tiga raka’at. (H.R : Al-Bukhari,Muslim dan lainnya)

18. Diriwayatkan dari Aisyah ra. ia berkata : Adalah Rasulullah saw. apabila bangun solat malam, beliau membuka dengan solat dua raka'at yang ringan, kemudian solat lapan raka'at, kemudian solat witir. (H.R : Muslim)

19. Diriwayatkan dari Ibnu Umar ia berkata : Ada seorang laki-laki berdiri lalu ia berkata : Wahai Rasulullah bagaimana cara solat malam? Maka Rasulullah menjawab : Solat malam itu dua raka'at dua raka'at. Apabila kamu khawatir masuk solat Subuh, maka berwitirlah satu raka'at. (H.R : Jama'ah)

20. Dari Aisyah ra. ia berkata : Sesungguhnya Nabi saw solat di masjid, lalu para sahabat solat sesuai dengan solat beliau (berma’mum di belakang), lalu beliau solat pada malam kedua dan para sahabat berma’mum di belakangnya bertambah banyak, kemudian pada malam yang ketiga atau yang keempat mereka berkumpul, maka Rasulullah saw tidak keluar mengimami mereka. Setelah pagi hari beliau bersabda : Saya telah tahu apa yang kalian perbuat, tidak ada yang menghalangi aku untuk keluar kepada kalian (untuk mengimami solat) melainkan aku khawatir solat malam ini difardukan atas kalian. Ini terjadi pada bulan Ramadhan. (H.R : Al-Bukhari dan Muslim)

21. Dari Ubay bin Ka'ab t. ia berkata : Adalah Rasulullah saw. solat witir dengan membaca : (Sabihisma Rabbikal A'la) dan (Qul ya ayyuhal kafirun) dan (Qulhu wallahu ahad). (H.R : Ahmad, Abu Daud, AnNasa'i dan Ibnu Majah)

22. Diriwayatkan dari Hasan bin Ali ia berkata : Rasulullah saw. telah mengajarkan kepadaku beberapa kata yang aku baca dalam qunut witir : (ertinya ) Ya Allah berilah aku petunjuk beserta orang-orang yang telah engkau beri petunjuk, berilah aku kesihatan yang sempurna beserta orang yang telah engkau beri kesihatan yang sempurna, pimpinlah aku beserta orang yang telah Engkau pimpin, Berkatilah untukku apa yang telah Engkau berikan, peliharalah aku dari apa yang telah Engkau tentukan. Maka sesungguhnya Engkaulah yang memutuskan dan tiada yang dapat memutuskan atas Engkau, bahwa tidak akan hina siapa saja yang telah Engkau pimpin dan tidak akan mulia siapa saja yang Engkau musuhi. Maha agung Engkau wahai Rabb kami dan Maha Tinggi Engkau. (H.R : Ahmad, Abu Daud, AnNasa'i, At-Tirmidzi dan Ibnu Majah)

23. Dari Abu Hurairah ra. bahwa Nabi saw. bersabda : Barang siapa yang solat malam menepati lailatul qadar, maka diampuni dosanya yang telah lalu. (H.R : Jama'ah)

24. Diriwayatkan dari Aisyah ra. Sesungguhnya Rasulullah saw. telah bersabda : berusahalah untuk mencari lailatul qadar pada sepuluh malam terakhir. (H.R : Muslim)

25. Diriwayatkan dari Ibnu Umar ra. ia berkata : Dinampakkan dalam mimpi seorang laki-laki bahwa lailatul qadar pada malam kedua puluh tujuh, maka Rasulullah saw. bersabda : Saya pun bermimpi seperti mimpimu, (ditampakkan pada sepuluh malam terakhir, maka carilah ia ( lailatul qadar ) pada malam-malam ganjil. (H.R : Muslim)

26. Diriwayatkan dari Aisyah ra. ia berkata : Saya berkata kepada Rasulullah saw. Ya Rasulullah, bagaimana pendapat tuan bila saya mengetahui lailatul qadar, apa yang saya harus baca pada malam itu? Beliau bersabda : Bacalah (ertinya) Ya Allah sesungguhnya Engkau maha pemberi ampun, Engkau suka kepada keampunan maka ampunilah daku. (H.R : At-Tirmidzi dan Ahmad)

27. Diriwayatkan dari Aisyah ra. ia berkata : Adalah Rasulullah saw mengamalkan i'tikaf pada sepuluh hari terakhir pada bulan Ramadhan sampai beliau diwafatkan oleh Allah Azza wa Jalla. (H.R : Al-Bukhari dan Muslim)

28. Diriwayatkan dari Aisyah ra. ia berkata : Adalah Rasulullah saw. apabila hendak beri'tikaf, beliau solat subuh kemudian memasuki tempat i'tikafnya. (H.R :Jama'ah kecuali At-Tirmidzi)

29. Diriwayatkan dari Aisyah ra. ia berkata : Adalah Rasulullah saw. apabila beri'tikaf , beliau mendekatkan kepalanya kepadaku, maka aku menyisirnya, dan adalah beliau tidak masuk ke rumah kecuali kerana untuk memenuhi hajat manusia (buang air, mandi dll...) (H.R : Al-Bukhari dan Muslim)

30. Allah ta'ala berfirman : (ertinya) Janganlah kalian mencampuri mereka (istri-istri kalian) sedang kalian dalam keadaan i'tikaf dalam masjid. Itulah batas-batas ketentuan Allah, maka jangan di dekati... (Al-Baqarah : 187)

31. Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. ia berkata : Telah bersabda Rasulullah saw: Setiap amal anak bani Adam adalah untuknya kecuali shaum, ia adalah untukKu dan Aku yang memberikan pahala dengannya. Dan sesungguhnya shaum itu adalah benteng pertahanan, pada hari ketika kamu shaum janganlah berbuat keji, jangan berteriak-teriak (pertengkaran), apabila seorang memakinya sedang ia shaum maka hendaklah ia katakan : "sesungguhnya saya sedang shaum" . Demi jiwa Muhammad yang ada di tanganNya sungguh bau busuknya mulut orang yang sedang shaum itu lebih wangi disisi Allah pada hari kiamat daripada kasturi. Dan bagi orang yang shaum ada dua kegembiraan, apabila ia berbuka ia gembira dengan bukanya dan apabila ia berjumpa dengan Rabbnya ia gembira kerana shaumnya. (H.R : Al-Bukhari dan Muslim)

32. Diriwayatkan dari Abu Hurairah ia berkata : Sesungguhnya Nabi saw. telah bersabda : Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan bohong dan amalan kebohongan, maka tidak ada bagi Allah hajat (untuk menerima) dalam hal ia meninggalkan makan dan minumnya. ( H.R: Jama'ah Kecuali Muslim ) Maksudnya Allah tidak merasa perlu memberi pahala shaumnya.

33. Bahwa sesungguhnya Nabi saw. bersabda kepada seorang wanita Anshar yang sering di panggil Ummu Sinan : Apa yang menghalangimu untuk melakukan haji bersama kami? Ia menjawab : Keldai yang ada pada kami yang satu dipakai oleh ayahnya si fulan (suaminya) untuk berhaji bersama anaknya sedang yang lain di pakai untuk memberi minum anak-anak kami. Nabipun bersabda lagi : Umrah di bulan Ramadhan sama dengan mengerjakan haji atau haji bersamaku. (H.R : Muslim)

34. Rasulullah sw. bersabda : Apabila datang bulan Ramadhan kerjakanlah umrah kerana umrah di dalamnya (bulan Ramadhan) setingkat dengan haji. (H.R : Muslim)

KESIMPULAN

Ayat dan hadith-hadith tersebut di atas memberi pelajaran kepada kita bahwa dalam mengamalkan shaum Ramadhan kita perlu melaksanakan adab-adab sbb :

1. Berbuka apabila sudah masuk waktu Maghrib.
 Sunnah berbuka adalah sbb :
a. Disegerakan yakni sebelum melaksanakan solat Maghrib dengan makanan yang ringan seperti kurma, air saja, setelah itu baru melaksanakan solat. 
b. Tetapi apabila makan malam sudah dihidangkan, maka terus dimakan, jangan solat dahulu. 
c. Setelah berbuka berdo'a dengan do'a sbb : Ertinya : Telah hilang rasa haus, dan menjadi basah semua urat-urat dan pahala tetap wujud insya Allah. 

2. Makan sahur.
 Adab-adab sahur:
a. Dilambatkan sampai akhir malam mendekati Subuh. 
b. Apabila pada tengah makan atau minum sahur lalu mendengar adzan Subuh, maka sahur boleh diteruskan sampai selesai, tidak perlu dihentikan di tengah sahur kerana sudah masuk waktu Subuh. 

* Imsak tidak ada sunnahnya dan tidak pernah diamalkan pada zaman sahabat maupun tabi'in.

3. Lebih bersifat dermawan (banyak memberi, banyak bersedeqah, banyak menolong) dan banyak membaca al-Qur'an.

4. Menegakkan solat malam / solat Tarawih dengan berjama'ah. Dan solat Tarawih ini lebih digiatkan lagi pada sepuluh malam terakhir (20 hb. sampai akhir Ramadhan). 

Cara solat Tarawih adalah:
a. Dengan berjama'ah. 
b. Tidak lebih dari sebelas raka'at yakni salam tiap dua raka'at dikerjakan empat kali, atau salam tiap empat raka'at dikerjakan dua kali dan ditutup dengan witir tiga raka'at.
c. Dibuka dengan dua raka'at yang ringan. 
d. Bacaan dalam witir : 
Raka'at pertama : Sabihisma Rabbika. 
Raka'at kedua : Qul yaa ayyuhal kafirun. 
Raka'at ketiga : Qulhuwallahu ahad.  
e. Membaca do'a qunut dalam solat witir. 

5. Berusaha menepati lailatul qadar pada sepuluh malam terakhir, terutama pada malam-malam ganjil. Bila dirasakan menepati lailatul qadar hendaklah lebih giat beribadah dan membaca : Ya Allah Engkaulah Pengampun, suka kepada keampunan maka ampunilah aku. 

6. Mengerjakan i'tikaf pada sepuluh malam terakhir. 
 Cara i'tikaf :
a. Setelah solat Subuh lalu masuk ke tempat i'tikaf di masjid. 
b. Tidak keluar dari tempat i'tikaf kecuali ada keperluan yang mendesak. 
c. Tidak mencampuri istri semasa i'tikaf. 

7. Mengerjakan umrah. 
8. Menjauhi perkataan dan perbuatan keji dan menjauhi pertengkaran.