Sabtu, 22 September 2012

SOLAT JUMAAT YANG PERTAMA



Masjid Quba' ( Masjid Pertama)

Khutbah pertama ni berlaku semasa perjalanan hijrah Nabi Muhammad saw dari kota Mekah ke Madinnah..dan sejarah telah mencatatkan bahwa Nabi Muhammad saw juga telah melakukan solat Jumaat untuk pertama kali dalam sejarah Islam di sebuah perkampungan Bani Salim bin Auf, kawasan perkampungan dekat dengan kota Madinah. Inilah perlaksanaan salat Jumaat yg pertama kali dalam sejarah Islam, dilakukan Rasulullah di dalam perjalanan hijrah dari Quba menuju Madinah. Sebelumnya Nabi singgah di perkampungan Quba, dan mendirikan sebuah masjid di sana..sehingga masjid tersebut dinamakan dengan Masjid Quba. Setelah 4 hari berada di Quba, dan setelah selesai pembinaan masjid Quba tersebut, maka Rasulullah melanjutkan perjalanan hijrah berangkat menuju ke Madinah. Nabi berangkat dari Quba di pagi hari Jumaat dan pada saat telah masuk waktu salat Jumaat, turunlah perintah salat Jumaat kepada baginda. Oleh sebab itu Nabi Muhammad saw segera melaksanakan salat Jumaat yang pertama kali di kampung tersebut walaupun Nabi dalam musafir, perjalanan hijrah menuju ke Madinah. Dalam salat Jumaat yg pertama ini, Rasul telah membacakan khutbah Jumaat yang pertama, menyampaikan pesan2 moral yang sangat penting dalam menghadapi kehidupan baik di dunia maupun di akhirat.

Setelah memuji kebesaran Allah Ta'ala di awal khutbah maka Nabi Muhammad saw berpesan:

"Wahai tuan-tuan sekalian...persiapkanlah segala sesuatu agar kalian selamat. Demi Allah, ketahuilah bahwa setiap daripada kamu akan meninggalkan dunia ini dan akan meninggalkan kambing-kambingnya yang tidak mempunyai pengembala. Nanti di hari akhirat, ingatlah bahwa Tuhan Pencipa alam akan berkata kepadanya: "Bukankah telah datang kepadamu RasulKu yang telah menyampaikan perintah-perintahKu kepada kamu semua? Bukankah Aku telah memberikan kepadamu harta kekayaan dan bukankah kamu telah Kulebihkan (diberi nikmat yang lebih dari cukup). Maka apakah yang engkau dahulukan (persiapkan) untuk dirimu sendiri..?"

Maka orang tersebut (orang yang ditanya pada hari akhirat itu nanti) melihat ke kanan dan ke kiri, tetapi tidak ada yang terlihat olehnya sesuatu apapun, dan dilihatnya ke depan, maka yang nampak baginya adalah neraka jahanam. Oleh sebab itu barangsiapa yang dapat menahan mukanya dari api neraka walaupun dengan sebuah biji kurma, maka hendaklah diperbuatnya. Dan barang siapa yang tidak mempunyai buah kurma untuk melindungi dirinya dari api neraka tersebut maka hendaklah dia mempergunakan perkataan yang baik, sebab kebaikan itu akan dibalas Allah dengan pahala sampai tujuh ratus kali ganda. Dan tuan-tuan akan selamat dengan rahmat Allah dan keberkatan daripadaNya."

Itulah khutbah pertama yang dibacakan Nabi Muhammad saw pada salat Jumaat pertama. Kita dapat lihat bagaimana isi khutbah tersebut yang benar2 merupakan hal yg sangat penting. Rasul memperingatkan umatnya agar menyedari bahwa nanti di akhirat ada hari di mana setiap manusia akan ditanya oleh Allah akan segala nikmat yg telah diberikan. Apakah nikmat harta, nikmat kekayaan, sampai makanan yang diberikan kepada kita telah kita pergunakan sesuai dengan petunjukNya ataupun tidak. Tugas manusia adalah memakai nikmat Allah sesuai dengan keperluan, kemudian selebihnya nikmat tersebut harus dapat dipakai untuk membantu dan menolong orang lain, sehingga dengan pertolongan tersebut kita terhindar dari api neraka. Itulah makna 'tahanlah mukamu dari api neraka walau dengan sebuah biji kurma.'

Jika seandainya tidak ada nikmat dan harta kekayaan yg dapat dipakai untuk menolong orang lain, maka engkau juga harus dapat menahan dirimu dari api neraka dengan melakukan perbuatan yang baik, berkata2 yang baik, berlemah lembut, kepada orang lain. Sebab perkataan yang baik, akhlak yg baik kepada sesama manusia juga akan mendapat ganjaran pahala yg berlipat ganda sehingga dapat menahan diri dari api neraka. "Mempergunakan perkataan yang baik" adalah simbol daripada berakhlak yg mulia kepada sesama manusia. Mempunyai akhlak yg baik, dan membantu manusia yg lain adalah juga merupakan cara untuk terhindar dari api neraka jahanam. Inilah inti dari khutbah yang pertama.

Setelah itu nabi duduk sebentar dan kemudian berdiri kembali membacakan khutbah yang kedua.